KERAJINAN TEMBE NGGOLI DI BIMA NUSA TENGGARA BARAT DALAM PRESPEKTIF ANTROPOLOGI FUNGSIONALISME

Authors

  • Dewi Juliyati Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi
  • Abdul Rahman Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi

DOI:

https://doi.org/10.55606/cemerlang.v3i1.729

Keywords:

Kerajinan Tembe, Prosedur Pembuatan, Bahan Pokok, Strategi.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan gambaran yang akurat tentang 1) Tinjauan proses pembuatan kerajinan tenun tembe nggoli di Desa Leu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, 2) Cara pengadaan bahan pokok yang digunakan pada kain tenun tembe nggoli Bima dan, 3) Strategi pemasaran produk kain tenun tembe nggoli Bima. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif desriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun pengecekan keabsahan data triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara umum prosedur pembuatan kain tenun tembe nggoli melalui beberapa tahap yaitu, 1) Mengambil kapas (wunta na’e) di pohonnya, 2) Kapas dijemur pada sinar matahasi yang panas, 3) Melakukan wenti, yaitu pemisahan kapas dangan bijinya menggunakan tangan dan dibentuk menjadi tipis dan selebar yang diinginkan, 4) Kapas yang sudah di Wenti dan sudah kering, lalu diratakan menggunakan kayu papan berbentuk raket/dipukul, 5) Pemolesan, yaitu kapas diratakan dalam bentuk tipis dan dipoles dengan menggunakan tangan hingga menjadi bentuk benang setengah jadi, 6) Medi, yaitupengolahan benang setengah jadi dengan menggunakan alat tenun tradisional, yaitu Langgiri dan Janta (bentuknya mirip seperti alat kincer angin dan kincer air), 7) Setelah jadi benang, maka dilakukan penenunan dengan kisaran waktu sebulan untuk sehelai sarung. Cara pengadaan bahan pokok kain tenun tembe nggoli, yaitu 1) kapas (wunta na’e), 2) kepompong ulat sutera, 3) lilin sarang lebah dan akar serai wangi, bahan pewarna kain tenun terbuat dari bahan-bahan alami yang ada dialam dan warna yang digunakan pada kain tenun ini adalah warna merah, hijau, kuning, hitam, biru dan coklat. Strategi pemasaran produk kain tenun tembe nggoli Bima, yaitu 1) Para penenun melakukan penjualan produknya dengan cara menitipkan kepada toko-toko tradisional, 2) Mereka melalukan penjualan kain tenun tembe nggoli dengan memanfaatkan sosial media, seperi facebook, instagram, watsApp dan lain-lain, 3) Mereka mempromosikan produknya dari mulut-kemulut, mulai dari tetangga, keluarga dan kerabatnya.

References

Burhanuddin, N. (2018). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Kencana

Endraswara, S. (2021). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: UGM Press.

Kusumohamidjojo, B. (2017). Filsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Jalasutra

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Molinowski, B. (1939). The Group And The Individual In Functional Analysis. American Journal of Sociology.

Soelaeman, M. (2011). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditam

Herdiansyah, H. (2015). Wawancara, Obserfasi, dan fakcus Groups sebagai instrument penggalian data kualitatif. (Jakarta: Cet,2 PT Rajawali Pers). hlm. 348

J. Lexy, M. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm. 324.

Danim, Sudarmawan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. (Bandung: Pustaka Setia), hlm. 137.

Husein Umar. (2015). Metode penelitian untuk skripsi dan tesis Bisnis. (Jakarta Cet. 13, PT Rajawali Pers). hlm. 58.

Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sholihah, M. (2016). Kerajinan Tenun Tembe Nggoli Di Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Universitas Negeri Yogyakarta.

Adam Mulyana, R. M. (2016). Kerajinan Tenun Tembe Nggoli Di Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Universitas Negeri Yogyakarta.

Ardiansyah. (2019). Tembe Nggoli Dalam Pakaian Adat Masyarakat Mbojo Bima (Studi Unsur-Unsur Kebudayaan Islam). UIN Alauddin Makassar.

Hendraswati. (2018). Proses Produksi, Fungsi, Peluang Ekonomi dan Pengembangan Tenun Bugis Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Selatan.

Sari, M., & Asmendri. (2018). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan IPA, 2(1), 15. Retrieved from https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/naturalscience/article/vie/1555/1159.

Kartika, Suwati. (1973). "Kain Tenun Tradisional Nusa Tenggara". Jakarta: Museum Pusat Jakarta.

Djoemena, Nian. (2007). Lurik garis-garis Besar Bertuah. Jakarta: Djambatan.

Kuswanto, H. (2019). "Karakteristik Usaha Masyarakat Pengrajin Tenun Di Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat", Skripsi (Mataram: Fakultas Keguruan dan Pendidikan Pendidikan)

Umar, H. (2001). Strategi Management in Action. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), hlm. 31

Kotler, Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid. (Jakarta: Erlangga), hal. 20.

Downloads

Published

2023-01-09

How to Cite

Dewi Juliyati, & Abdul Rahman. (2023). KERAJINAN TEMBE NGGOLI DI BIMA NUSA TENGGARA BARAT DALAM PRESPEKTIF ANTROPOLOGI FUNGSIONALISME. CEMERLANG : Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis, 3(1), 212–224. https://doi.org/10.55606/cemerlang.v3i1.729

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.