Meningkatkan Profesionalisme Guru Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Kegiatan Workshop di MTS Al-Ma’arif Rancalutung Pabuaran Serang

Authors

  • Sahruli Sahruli MTs Al-Ma’arif Rancalutung

DOI:

https://doi.org/10.55606/cendikia.v2i2.1185

Keywords:

Improving ability, minimum mastery criteria, workshop

Abstract

This School Action Research was carried out on the basis of field facts that the author found that there were still many madrasah teachers who were still unable and proficient in setting the Minimum Completeness Criteria (KKM) required in the implementation of the Madrasah Curriculum at MTs Al-Ma'arif Rancalutung. This condition can be seen as a finding when carrying out a teacher's duties, especially in carrying out learning evaluations, both end of semester exams and madrasa exams. The expected goal of this school action research is that teachers at MTs Al-Ma'arif Rancalutung can establish Minimum Completeness Criteria and this workshop can improve the ability of madrasa teachers in preparing KKM. This school action research was conducted at MTs Al-Ma'arif Rancalutung with a total of 15 subject teachers, while the implementation of this action research consisted of two cycles. The results of this study indicate an increase in the ability of teachers when setting Minimum Completeness Criteria and this workshop is effective as an approach used to increase teachers' abilities in setting minimum completeness criteria because teachers are more active and a growing sense of responsibility for setting minimum completeness criteria in each subject that taught.

References

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Naskah Akademik Tentang Standar Kepala sekolah Satuan Pendidikan, Direktorat Pendidikan, Jakarta.

Depdiknas (2008) Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala sekolah SD/SMP, Dirjen PMPTK, Jakarta.

--------. (2013), Panduan Teknis Penyusunan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Menengah, Jakarta.

--------. (2013), Pemendikbud No. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, Jakarta.

--------. (2013), Pemendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, Jakarta.

Fathurrohman Pupuh & Sutikno Sobry (2007) Strategi Belajar Mengajar, Bandung PT Rafika Aditama.

https://www.google.com/search Surakarta 2 Nopember 2013 Kegiatan IHT

Ibrohim (2011) Makalah Program Induksi Guru Pemula, FMIPA Universitas Malang

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badn Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementrian Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013), Bahan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Yogyakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah (2013) Panduan Teknis Pembelajaran Pendekatan Saintifik di Sekolah Menengah, Jakarta.

Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.

Surono (2007) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah, Semarang

Tim Sertifikasi Unesa. 2010. Modul Pembelajaran Inovatif. Surabaya: PLPG Unesa

Sugiyono.2019.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Bandung.

Halian, Aan Baidillah. (2011). KKM: Antara Standarisasi dan Gengsi. http://udugudug. wordpress.com /2011/ 04/10/kkm-antara-standarisasi-dan-gengsi.

Downloads

Published

2022-07-22

How to Cite

Sahruli Sahruli. (2022). Meningkatkan Profesionalisme Guru Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui Kegiatan Workshop di MTS Al-Ma’arif Rancalutung Pabuaran Serang . CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa Dan Pendidikan, 2(3), 217–228. https://doi.org/10.55606/cendikia.v2i2.1185