Evaluasi Jumlah Pedet yang Dilahirkan pada Program Upsus Siwab di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana

Authors

  • Risnawati Risnawati Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Junaedi Junaedi Universitas Sembilanbelas November Kolaka
  • Hastuti Hastuti Universitas Sembilanbelas November Kolaka

DOI:

https://doi.org/10.55606/jurrih.v1i2.457

Keywords:

Upsus siwab, inseminasi buatan, sapi pedet, Bombana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  Evaluasi Jumlah Pedet yang  Di lahirkan pada Program Upsus Siwab di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana. Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak lima puluh responden.  Parameter yang diamati dalam penelitian ini ialah Umur Pertama IB, Berapa kali IB baru Bunting, Lama Bunting, Jarak Beranak dan Bobot Lahir. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan Microsoft excel 2007 ditabulasi kemudian dihitung persentase, tingkat galat dan jumlah sampel menggunakan rumus slovin.  Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah pedet di Kecamatan Poleang Selatan adalah dari periode Januari-Maret 2021 ada 200 ekor sapi jantan dan 168 ekor sapi betina.

 

 

References

Adawiyah, R. C., S, Rusdiana dan U. Adianto. 2016. Peningkatan perekonomian melalui perbaikan produksi. Prosiding Seminar Nasional UGM Pasca Sarjana, 8 Oktober 2016, hal. 159-167.

Affandhy. 2013. Tingkat kematian pedet pada Peternakan rakyat.

Anomin, 1981. Petunjuk Beternak Sapi potong dan Kerja. Kanisius, Yogyakarta.

Astuti, M. W., Hardjosubroto dan Lebdosoekojo S. 1983. Analisi Jarak Beranak Sapi PO di Kecamatan Cangkringan DIY. Proceeding Pertemuan Ilmiah Ruminansia Besar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan BP3. Departemen Pertanian, Bogor.

Ax, R. L., Dally, M. R., Didion, B. A., Lenz, R. W., Love, C. C., Varner, D. D., Bellien, M. E. (2016). Artificial Insemination. In Reproduksi in farm Animals. (pp.376-389). http;//doi.org/10.1002/9781119265306.c h26

Bamualim, A. & A. Wirdahayati. 2003. Nutrition and management strategies to improve bali cattle productivity in Nusa Tenggara. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Bearden, H. J., dan Fuguay, J. W., 1997. Applied Animal Reproduction and Obstetrics (Theorigenelogy). 6th Ed. Bailliere Tindal, London.

BPS Kabupaten Bombana. 2020. Kabupaten Bombana dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bombana.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian. 2016b. Pedoman pelaksanaan upaya khusus sapi induk wajib bunting(UpsusSiwab 2017). Desember 2016, hal. 1-21.

Dirjend PKH Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian. 2016. Pedoman pelaksanaa Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB 2017). Jakarta (ID): Kementrian Pertanian.

Haddi, A. H., Rombe, M. B, dan Fahrul. 2011. Analisis pendapatan peternakan sapi potong di Kecamatan Tanete, Kabupaten Barru. J Agribisnis peternak. Vol;10(3),hal.98-109.

Handiwirawan E. dan Subandriyo. 2007. Potensi dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Baki. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/download/sapi/sapi04-9pdf

Hardijanto, S, Susilowati, T Hernawati, T Sardjito dan TW Suprayogi. 2010. Buku Ajar Inseminasi Buatan. Airlangga University Pr. Surabaya (ID).

Husein, U. 2001. Metode Penelitian dan Aplikasi dalam Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Umum: Jakarta (ID). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong.

Jaenudeen, M. R., Hafez EE. 2000. Gestation, prenatal physiology and parturition. Di dalam: Hafez ESEE, Hfez B, editor. Reproduction in farm animals. : Ed ke 7. Lippincott. Williams dan Wilkins.

Lestariningsih, Aziz, R., dan Khopsoh, B. (2019). Pelatihan pengolahan tepung telur untuk meningkatkan pengetahuan kelompok PKK dan kelompok wanita tani Desa JatinomKanigoroBlitar. Briliant : Jurnal riset dan Konseptual.vol 4(1).hal22-26.

Lindasy, dkk, 1982. Reproduksi Ternak Di Indonesia Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.

Lindasy, D. R., Enwistle dan A Winantea. 1982. Reproduksi Ternak di Indonesia. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Pane I. 1990. Upaya peningkatan mutu genetic sapi bali di P3. Bali Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali.Bali. hal.20-22 September 1990.

Pane. I. 1991. Pemuiabiakan Ternak Sapi. PT. Gramedia, Jakarta.

Partodiharjo S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya. Jakarta (ID).

Rusdiana, S. Dan Soeharsono. (2018). Program SIWAB untuk meningkatkan Populasi sapi Potong dan Nilai Ekonomi Usahan Ternak. Forum Penelitian Agro Ekonomi. vol35(2),hal.125-137.

Salisbury, G. W., dan N. L., Van Demark, 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada sapi.

Salisbury, G. W., dan N. L., Van Demark, 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada sapi.

Samsudewa, D. dan A., Suryawijaya., 2008. Pengaruh berbagai metode thawing terhadap kualitas semen beku sapi. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008; 2008 Nop 11-12; Bogor, Indonesia. hal 88-92.

Sari, S. R. P. W., Suartha I. N, Batan I. W., 2016. Status Praesen Pedet Sapi Bali. Bul Vet Udayana. Vol 8 (1),hal. 36-43.

Syakir, M., (2015). Dukungan teknologi peternakan dan veteriner dalam mewujudkan kedaulatan pangan hewani. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Sulaiman, A. A., 2017. Pemerintah genjot populasi sapi potong dan kerbau. [Internet]. [Diunduh 2017 jul 28]. Tersedia dari http//www.mediaindonesia.com/index.php/news/read/102670/pemerintah-genjot-populasi-sapi-dan-kerbau/2017-04-29.,

Terjemahan Djanur, R. Gajah Mada

Sultan, S. M., 1988. PerbandinganPerformans Reproduksi dan Produksi antara Sapi Brahman, Peranakan Ongole dan Bali di Daerah Transmigrasi Batumarta, Sumatra Selatan. [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Suryana S. dan Munawar K. 2017. Proses dan dinamika penyusunan undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang pangan. 35(1):1-17.

Thalib C, Entwistle K, Siregar A, Budiarti TS, Lindasy D. 2002. Survey of population and production dynamic of Bali cattle and existing breeding programs in Indonesia. In: Proceeding of an ACIAR Workshop on”Strategies to Improve Bali Cattle in Eaatern Indonesia”, Denpasar. Bali, Indonesia.

Toelihere MR. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa. Bandung (ID).

Toelihere, 2001. Prosesing dan Pembekuan Semen serta Pemanfaatan Semen Beku. Unuversity Press, Yogyakarta,

Widyas, N., Nugroho, T., Dan Prastowo, S. (2017). Rooms for genetic improvement in Indonesian Bali cattle population. IOP Conference Series: Materials Science and Enginering, 193(1), 012037. http://doi.org/10.1088/1757-899X/193/1012037

Williamson, G. & W .J .A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan SGN Djiwa Darmadja. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta (ID).

Downloads

Published

2022-10-29

How to Cite

Risnawati, R., Junaedi, J., & Hastuti, H. (2022). Evaluasi Jumlah Pedet yang Dilahirkan pada Program Upsus Siwab di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana . JURNAL RISET RUMPUN ILMU HEWANI, 1(2), 01–15. https://doi.org/10.55606/jurrih.v1i2.457