MODEL ORNAMEN ARSITEKTURAL BIOMIMIKRI SEBAGAI RESPON PERUBAHAN IKLIM DALAM ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
DOI:
https://doi.org/10.55606/jurritek.v1i2.411Keywords:
Arsitektur Biomimikri, Model Ornamen Arsitektural, Perubahan IklimAbstract
Perubahan iklim membawa dampak terhadap semua lapisan kehidupan manusia. Perubahan iklim secara langsung atau tidak langsung merubah lingkungan fisik manusia di mana mereka tinggal dan melakukan kegiatan kesehariannya. Perubahan iklim juga memberikan dampak terhadap perubahan parameter iklim (suhu udara, suhu radiasi, kelembaban, kecepatan angin) kota, kawasan di sekitar bangunan, serta parameter iklim di dalam bangunan itu sendiri. Dalam pencapaian kenyamanan fisik manusia, suhu udara luar yang tinggi perlu diselesaikan dengan rancangan bangunan dengan pertimbangan parameter iklim sehingga perlu kiranya untuk segera dimodifikasi. Bangunan diciptakan untuk melindungi penggunanya dari bahaya yang berasal dari alam. Dengan demikian, dalam mendesain sebuah bangunan, penting untuk banyak belajar dari alam, Cabang ilmu pengetahuan ini muncul disebut "Biomimikri" yang berarti (Simulasi Alam) adalah metode inovasi yang mencari solusi berkelanjutan dengan meniru pola alam. Paper ini memberikan gambaran contoh model ornament arsitektural Biomimikri dalam bangunan guna merespon perubahan iklim yang terjadi, agar kebutuhan kenyamanan fisik manusia tetap tercapai, dan permasalahan pemanasan bumi dapat diminimalkan.
References
Alemu, A. T., Saman, W., & Belusko, M. (2017). Airflow and Temperature Modelling of Sustainable Buildings at the Design Stage can Prevent Unintended Consequences of Passive Features. Procedia Engineering, 180, 601–610. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.04.219
Creswell John. (2012). Reserch Design pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan mixed. 3, 145–302.
Fedele, G., Donatti, C. I., Harvey, C. A., Hannah, L., & Hole, D. G. (2019). Transformative adaptation to climate change for sustainable social-ecological systems. Environmental Science and Policy, 101, 116–125. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2019.07.001
Ketut, N., Siwalatri, A., Prijotomo, J., & Setijanti, P. (2013). SUSTAINABILITY CONCEPT OF BALI AGA ARCHITEC-TURE (Vol. 12, Issue 1).
Masood, O. A. I., Al-Hady, M. I. A., & Ali, A. K. M. (2017). Applying the Principles of Green Architecture for Saving Energy in Buildings. Energy Procedia, 115, 369–382. https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.05.034
Mohammadabadi, M. A., & Ghoreshi, S. (2011). Green architecture in clinical centres with an approach to Iranian sustainable vernacular architecture (Kashan city). Procedia Engineering, 21, 580–590. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2011.11.2053
Paszkowski, Z. W., & Golebiewski, J. I. (2017). The Renewable Energy City within the City. the Climate Change Oriented Urban Design - Szczecin Green Island. Energy Procedia, 115, 423–430. https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.05.039
Shahda, M., Merhan Mohammed Mohammed Shahda, E., Abd Elfattah Elmokadem, A., & Mohammed Abd Elhafeez, M. (2018). Biomimicry Levels as an Approach to the Architectural Sustainability Recycling Concept Starts from the Design Stage View project Designing Of Urban Learning Places at Secondary Schools View project Biomimicry Levels as an Approach to the Architectural Sustainability. https://www.researchgate.net/publication/328726155
Silfia Mona Aryani. (2011). Minimalist Architecture; Discussion of Its Sustainability in Indonesia.
Tri, O., Karyono, H., Pengukuhan, P., Besar, G., Dalam, T., & Arsitektur, I. (2007). DARI KENYAMANAN TERMIS HINGGA PEMANASAN BUMI: SUATU TINJAUAN ARSITEKTUR DAN ENERGI.
Zr, D. L., & Mochtar, S. (2013). Application of Bioclimatic Parameter as Sustainability Approach on Multi-story Building Design in Tropical Area. Procedia Environmental Sciences, 17, 822–830. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2013.02.100