UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RUMUT LAUT HIJAU (EUCHEUMA COTTONII) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ” STAPHYLOCOCCUS AUREUS”

Authors

  • Risman Tunny STIKes Maluku Husada
  • Aulia Debby Pelu STIKes Maluku Husada
  • Sultina Syari STIKes Maluku Husada

DOI:

https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i1.478

Keywords:

Ekstrak Etanol Rumput Laut Hijau (Euceuma Cottanii), Staphylococus Aureus.

Abstract

Rumput laut atau alga (euceuma cottanii) telah dimanfaatkan penduduk pantai di Indonesia untuk bahan pangan dan obat-obatan. Negara kepulauan, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya perairan dengan maksimal untuk di jadi suatu produk farmasi. ,mengandung senyawa biokimia sebagai metabolik sekunder salah satunya sebagai aktivitas antibakti, Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol pada Eucheuma Cottonii dapat menghambat bakteri Staphylococcus Aureus. Metode yang di gunakan yaitu difusi sumuran dan metode in nova. Pada penelitian ini dilakukan uji skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut hijau (euceuma cottanii) dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstraksi rumput laut hijau (euceuma cottanii) dilakukan dengan menggunakan metode maserasi untuk mendapatkan ekstrak. Hasil uji skrining fitokimia ekstrak etanol 70% rumput laut hijau (euceuma cottanii) memiliki kandungan metabolit sekunder seperti : flavonoid dan steroid. Ekstrak rumput laut hijau (euceuma cottanii) mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri staphylococus aureus dengan diameter zona hambat terbesar yaitu pada kosentrasi 30% sebesar 19 mm, dan diameter yang terkecil pada kosentrasi 10% sebesar 15 mm. Maka dapat di Simpulkan bahwa Hasil uji skrining fitokimia ekstrak etanol 70% rumput laut hijau (euceuma cottanii) memiliki kandungan metabolit sekunder seperti : flavonoid dan steroid. Ekstrak rumput laut hijau (euceuma cottanii) mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri staphylococus aureus dengan diameter zona hambat terbesar yaitu pada kosentrasi 30% sebesar 19 mm, dan diameter yang terkecil pada kosentrasi 10% sebesar 15 mm.

References

Hasanuddin dan Mulyadi (2016).Botani Tumbuhan Rendah. Syiah Kuala University Press.

Hildianti,D,F(2016). Pemanfaatan Rumput Laut(Eucheuma Cottonii) dalam Pembuatan Sabun Antiseptik. Skripsi,28-31

Ibrahim, N. A. (2015). Nanomaterials for Antibacterial Textiles.Nanotechnology in Diagnosis Treatment and Prophylaxis of infectious Diseas

Karimela Ej, dkk (2017) Karakteristik Staphylococcus Aureus yang di isolasi dari ikan asap pinekuhe, hasil olahan tradisional kabupaten sangihe. Jurnal pengolahan hasil perikanan indonesia. 20(1):188-198).

Rinidar, M. Isa, T. Armansyah TR, M. Hasan (2017).Farmakologi Obat Tradisional Hewan Prospek Wedelia Biflora: Buku untuk mahasiswa. Syiah Kuala University Press.

Septarini Dian Anitasari dkk (2018).Dasar Teknik Kultur Jaringan Tanaman. Yogyakarta: Deepublish.

Wandasari el. (2016). Skrining dan uji aktivas antibakteri beberapa rumput laut , buletin valeriner udayan, kendari

Zulli, haryanti, s.(2015) Konsentrasi untuk daya hambat bakteri staphylococus aureus, insitusi tehnologi bandung.

Downloads

Published

2022-04-01

How to Cite

Risman Tunny, Aulia Debby Pelu, & Sultina Syari. (2022). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RUMUT LAUT HIJAU (EUCHEUMA COTTONII) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ” STAPHYLOCOCCUS AUREUS”. JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN, 1(1), 39–45. https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i1.478

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.