KORELASI KEADAAN RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU

Authors

  • Rima Iska Marito Marbun Puskesmas Barus, Kabupaten tapanuli Tengah, Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2.410

Keywords:

Kondisi rumah, Kejadian penyakit TBC paru

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosis. Umumnya setelah masuk ke dalam tubuh melalui rongga pernapasan, bakteri ini akan menuju ke paruparu.Tetapi bukan hanya di paruparu,bakteri ini juga dapat menuju organ tubuh lain,seperti ginjal, limpa, tulang dan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hubungan antara kejadian penyakit Tuberculosis paru dengan beberapa faktor kondisi rumah yaitu Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, suhu, kelembaban, dan pencahayaan . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan Uji Chi-Square, adapun sampel dalam penelitian ini yaitu 65 rumah. Hasil dari penelitian ini didapatkan kepadatan penghuni yang memenuhi syarat dan menderita penyakit TBC paru yaitu 11 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 39 rumah, yang tidak menderita dan memenuhi syarat sebanyak 14 rumah dan yang tidak memenuhi syarat yaitu 1 rumah. Kamarisasi yang memenuhi syarat dan menderita sebanyak 12 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 38 rumah, yang tidak menderita dan memenuhi syarat yaitu 15 rumah dan tidak memenuhi syarat yaitu 0 rumah. Ventilasi yang memenuhi syarat dan menderita sebanyak 15 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 35, yang tidak menderita dan memenuhi syarat yaitu 14 rumah dan tidak memenuhi syarat yaitu 1 rumah. Suhu yang memenuhi syarat dan menderita sebanyak 15 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 35 rumah, yang tidak menderita dan memenuhi syarat yaitu 14 dan tidak memenuhi syarat yaitu 1 rumah. Kelembaban yang memenuhi syarat dan menderita sebanyak 22 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 28 rumah, yang tidak menderita dan memenuhi syarat yaitu 14 rumah dan tidak memenuhi syarat yaitu 1 rumah.Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat dan menderita sebanyak 17 rumah dan tidak memenuhi syarat sebanyak 33 rumah yang tidak menderita dan memenuhi syarat yaitu 4 rumah dan tidak memenuhi syarat yaitu 11 rumah. Kesimpulan yang didapatkan yaitu ada hubungan yang signifikan antara TBC paru dengan Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, Suhu,dan Kelembaban,Tidak ada hubungan anatara TBC paru dengan Pencahayaan terhadap kejadian penyakit Tuberculosis Paru . Maka itu disarankan untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya serta penanganan penyakit Tuberculosi Paru secara rutin oleh tenaga kesehatan terkait PHBS.

 

 

References

Apriani, M., & Umrin, U. (2020). HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERCOLOSIS PARU. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 4. https://doi.org/10.36729/jam.v4i2.220

Kemenkes. (2020). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020. In Germas.

Kemenkes RI Dirjen P2P. (2020). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 5, Issue 1).

Lestiyaningsih, T. (2021). HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERCULOSIS PARU. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 14(2). https://doi.org/10.26630/rj.v14i2.2207

Ruhban, A., Lestary, I. D., & Iskandar, A. A. R. (2020). Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru Di kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 20(1). https://doi.org/10.32382/sulolipu.v20i1.1501

Sanna, G., Madeddu, S., Giliberti, G., Ntalli, N. G., Cottiglia, F., Logu, A. De, Agus, E., & Caboni, P. (2015). Limonoids from Melia azedarach Fruits as Inhibitors of Flaviviruses and Mycobacterium tubercolosis. PLoS ONE, 10(10). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0141272

Sasongko, H. P., & . S. (2020). Hubungan antara Lingkungan dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Tubercolosis di Desa Ketah Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 7(1). https://doi.org/10.55500/jikr.v7i1.101

Sugiyono. (2017). metode penelitian kualntitaltif, kuallitaltif,daln R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (1st ed.). Penerbit Alfabeta.

Sukmawati, E. (2018). wahyunita yulia sari, indah sulistyoningrum. Farmakologi Kebidanan. Trans Info Media (TIM).

Tambak, R. R., Purnama, I., & Hasibuan, E. R. (2021). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Tubercolosis Mengunakan Metode Bayes Pada Puskesmas Petumbukan. Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas. https://doi.org/10.54367/jtiust.v6i1.1284

Vovi Noviyanti. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Sekitar Wilayah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Tamangapa Kota Makassar. UIN Alauddin Makassar.

Yoon, H. J., Song, Y. G., Park, W. Il, Choi, J. P., Chang, K. H., & Kim, J. M. (2004). Clinical manifestations and diagnosis of extrapulmonary tubercolosis. In Yonsei Medical Journal (Vol. 45, Issue 3). https://doi.org/10.3349/ymj.2004.45.3.453

Downloads

Published

2022-10-16

How to Cite

Rima Iska Marito Marbun. (2022). KORELASI KEADAAN RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU. JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN, 1(2), 31–37. https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2.410

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.