Hubungan Pengetahuan Dan Status Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting Di Kelurahan Tonrokassi Timur Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalatea Kabupaten Jeneponto

Authors

  • Andi Tenri Angka Universitas Indonesia Timur Makassar
  • Yenni Yenni Universitas Indonesia Timur Makassar

DOI:

https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2.2335

Keywords:

Stunting, Knowledge, Economic Status

Abstract

Stunting is defined as the condition of children aged 0 – 59 months, where the height for age is below minus 2 standard deviations (<-2SD) from the WHO median standard. It is further said that stunting will have an impact and is associated with disrupted brain development processes, which in the short term will affect cognitive abilities. The aim of the research is to determine the relationship between knowledge and economic status on the incidence of stunting in the East Tonrokassi Village in the working area of ​​the Tamalatea Community Health Center, Jeneponto Regency. The type of research used is Cross Sectional Study. The sample in this study was all toddlers who experienced stunting in the East Tonrokassi Village in the working area of ​​the Tamalatea Community Health Center, Jeneponto Regency, totaling 31 toddlers using the total sampling technique. The results of the research state that there is a relationship between knowledge and the incidence of stunting (p value = 0.000 < 0.05), there is a relationship between economic status and the incidence of stunting (p value = 0.000 < 0.05). The conclusion is that there is a relationship between knowledge and economic status and the incidence stunting in East Tonrokassi Village in the working area of ​​the Tamalatea Community Health Center, Jeneponto Regency. It is hoped that nutrition officers and cadres can increase posyandu visits and carry out health promotions about stunting to the community

References

Anisa, P. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi. Depok: FKM UI.

Arisman. (2015). Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta: EGC.

Aritonang, I. (2012). Perencanaan & Evaluasi Program Intervensi Gizi Kesehatan. Yogyakarta: PT.Leutika Nouvalitera.

Astuti, E.P. (2017). Status Gizi Balita di posyandu Melati Desa Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta. Jurnal Permata Indonesia. Vol. 8, No. 1. Mei 2017. Hal: 18-23.

Atikah, Proverawati dan Erna. (2015). Ilmu untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Baswori & Juariyah,S. (2010). Analisis kondisi social ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 7 (1),58-81.(diunduh melalui journal.uny.ac.id pada tanggal 24 Agustus,2021).

Data Sekunder Desa Tonrokassi Timur. (2021). Jumlah balita yang mengalami stunting.

Endang Sri Indrawati. (2015). Status ekonomi dan intensitas komunikasi keluarga pada ibu rumah tangga di Panggung Kidul Semarang Utara. Jurnal Psikologi Undip Vol.14.No.1 April 2015,52-57.

Elfa Prabawati.(2021).Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan kejadian stunting pada balita 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Batauga Kabupaten Buton Tahun 2020. Kampurui Jural Kesehatan Masyarakat Vol.3 No.1 (2021)

Gaji karyawan. (2021). Gaji UMR Jeneponto dan gaji UMK Jeneponto tahun 2021.

Gibney, dkk. (2010). Gizi Kesehatan Masyarakat. Alih Bahasa: Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Hanum Marimbi. (2015). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2015). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Selemba Medika.

Hizni A, Julia M. dan Gamayanti. (2010). Status Stunted dan Hubungan dengan Perkembangan Anak Balita di Wilayah Pesisir Pantai Utara Kecamatan Lemah Wungkul Kota Cirebon. Jurnal Gizi Klinik Indonesia: 131 – 137.

Izzati, I.S. (2016). Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Anak di RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Kementerian Kesehatan, R.I. (2018). Buletin Stunting Di Indonesia. Jakarta. Indonesia. Di unduh dari website http://www.depkes.go.id/ diakses pada tanggal 24 Agustus 2021.

Kementrian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Perencanaan Program Gerakan Sadar Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta :Kementrian Kesehatan RI,.

Lainua, M.Y.W. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Stunting di Kelurahan Sidorejo Kidul salatiga. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Linda Rahmawati.(2020). hubungan status sosial ekonomi dan pola makan dengan stunting pada anak usia dini di Desa Gemantar Kecamatan Selorigi. Skripsi. Universitas Negeri Semarang 2020.

Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Merryana Adriani, dan Bambang Wirajatmadi. (2016). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:Prenadamedia Group.

Mubarak, W. I. (2011a). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba medika.

Mubarak, W. I. (2011b). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba medika.

Mugianti, S. dkk. (2018). Faktor penyebab anak Stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan. Vol. 5. No. 3. Desember 2018. Hlm. 268–278.

Ni’mah, C. & Muniroh, L. (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol. 10. No. 1. Hlm: 84-90.

Notoatmodjo S. (2010). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Octaviani. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Kader Dalam Kegiatan Posyandu Di Wilayah Puskesmas Jogonalan II Kabupaten Klaten.

Par’I, HM. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Picauly, I., Magdalena, S. (2013). Analisis Determinan Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumbar Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan 8(1); 55-62.

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kementerian RI tahun 2019.

Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Selatan. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018.Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kementerian RI tahun 2019.

Rizki Dwi Rahmandiani.(2019).Hubungan pengetahuan ibu balita tentang stunting dengan karakteristik ibu dans umber informasi di desa hegarmanah kecamatan jatinagor Kabupaten Sumedang. JSK, Volume 5 Nomor 2 Desember Tahun 2019

Risna, G.S., Nurmasari, W., & Rachma, P. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang. Journal of Nutrition College.

Rohman. (2015). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama. Depdiknas.

Rr. Dewi Ngaisyah. (2015). Hubungan sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung.

Rudert C. (2014). Malnutrition In Asia. Vientiane: UNICEF East Asia Pacific;

Soetjiningsih. (2015). Tumbuh Kembang Anak. EGC : Jakarta.

Sulistyaningsih. (2012). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supariasa, I.D.N., Bakri, B., dan Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi (Edisi 2).Jakarta: EGC.

Susilowati, Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.

Tarigan I dan Aryastami,. (2017). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 15(4): 390-397.

UNICEF. (2013). Improving child nutrition, the achievable imperative for global progress. New York: United Nations Chilren’s Fund

Waryana. (2015). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rahima.

Welasasih, DB dan R. Bambang Wirjatmadi. (2016). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public Health: Vol 8 (3): 99-104.

Wiyogowati, Cita. (2016). Kejadian Stunting pad Walker SP, Chang SM, Powell CA, Simonoff E, McGregor SM, Early Childhood Stunting Is Associated with Poor Psychological Functioning in LateAdolescence and Effects Are Reduced by Psychosocial Stimulation, Journal Nutrition. 137: 2464–2469 Anak Berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 Bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010) [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia.

Word Health Organization. (2013). Childhoold Stunting: Challenges and Opportunities. Switzerland: Department of Nutrition for Health and Development. Www.who.int. Diakses 24 Agustus 2021.

World Health Organization. (2015). Nutrition Landscape Information System: Country profile indicators. Geneva, Switzerland: World Health Organization.

Downloads

Published

2022-10-30

How to Cite

Andi Tenri Angka, & Yenni Yenni. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Status Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting Di Kelurahan Tonrokassi Timur Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalatea Kabupaten Jeneponto. JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN, 1(2), 194–207. https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2.2335

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.