GAMBARAN AKTIVITAS FISIK LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SIMPANG TIGA
DOI:
https://doi.org/10.55606/jikg.v1i1.831Keywords:
Aktivitas Fisik, Lansia, HipertensiAbstract
Secara umum populasi lansia di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mengalami peningkatan. Tingginya angka populasi lansia akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah penyakit hipertensi. Lansia penderita hipertensi seringkali mengeluh tidak dapat beraktivitas sehari-harinya karena tekanan darah naik. Aktivitas fisik sangat baik untuk kesehatan karena membuat tubuh tetap bugar dan sehat, terutama bagi lansia yang memiliki tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Simpang Tiga. Metode yang digunakan adalah kuantitaif denan desain penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden lansia penderita hipertensi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner aktivitas fisik yang berisi 8 pertanyaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 31 orang responden memiliki aktivitas fisik yang ringan (45,6%), kemudian sebanyak 26 orang responden memilki aktivitas fisik yang sedang (38,2%). Dan sisanya sebanyak 11 orang responden memiliki aktivitas fisik yang berat (16,2%).
References
Buanasita. (2022). Gizi olahraga, aktivitas fisik dan kebugaran. Pekalongan: Nem
Irwan. (2016). Epidemiologi penyakit tidak menular. Yogyakarta : Deepublish.
Kemenkes RI. (2016). Situasi lanjut usia (lansia) di indonesia. Diperoleh 2022 dari https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia-2016.pdf.
Kholifah, S. N. (2016). Modul bahan ajar cetak keperawatan gerontik. Jakarta: Kemenkes RI Pusdik SDM Kesehatan.
Kusumo, M. P. (2020). Buku pemantauan aktivitas fisik. Yogyakarta: the journal publishing.
Padila. (2017). Buku ajar keperawatan gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prastika, Y,D., & Siyam, N., (2021). Faktor-faktor risiko kualitas hidup lansia hipertensi. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition. 1(3).
Rahmawati. (2022). Pencegahan primer stroke penderita hipertensi melalui health literacy apps. Bandung: Media Sains Indonesia.
Rasyid, I., Syafrita, Y., & Sastri, S. (2017). Hubungan faktor risiko dengan fungsi kognitif pada lanjut usia kecamatan padang panjang timur kota padang panjang. Jurnal Kesehatan Andalas. 6(1).
Shiddieqy, A., Zulfitri, R., & Elita, V. (2022). Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan fungsi kognitif pada lansia suku melayu. JKEP, 7(1). Diperoleh dari https://doi.org/10.32668/jkep.v7i1.775
Subekti, A., Kismiyati, K., & Patungo, V. (2021). Pengaruh latihan pasif terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia di panti bina lanjut usia kabupaten jayapura. Jurnal Keperawatan Sentani , 1 (1), 5–19.
Supratman, T. K. (2014). Physical activity and quality of life among community-dwelling older people in Indonesia : an intervention study. Journal of the Tsuruma Health Science Society Kanazawa University, 38(36).
Susilawati, H., (2022). Penganpunan dalam pernikahan : tinjauan sastra sismatik. Jurnal sosial dan sains. 2(3). Diperoleh dari https://doi.org/10.36418/sosains.v2i3.369.
Yuliati, A., Baroya, N., & Ririanty, M. (2014). Perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal di komunitas dengan di pelayanan sosial lanjut usia. Jurnal Pustaka Kesehatan. Diperoleh dari https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Yuwono, G.A., Ridwan, M., & Hanafi, M. (2017). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi terhadap tingkat kecemasan pada penderita hipertensi vol.12. Poltekkes Kemenkes Semarang. Diperoleh dari http://jks/article.unsoed.ac.id
