HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEMATANG SIANTAR

Authors

  • Norong perangin-angin Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Pematangsiantar
  • Julwansa Saragih Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Pematangsiantar
  • Lismawati Lismawati Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Pematangsiantar

DOI:

https://doi.org/10.55606/jikg.v1i1.781

Keywords:

Dukungan keluarga, Harga diri

Abstract

Individu yang menderita penyakit TB Paru sering merasa tidak berdaya, menolak, merasa bersalah, merasa rendah diri, dan menarik diri dari orang lain karena khawatir penyakit yang diderita menular kepada orang lain. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Tentara Tingkat IV Pematang Siantar pada bulan bulan Agustus sampai dengan bulan desember 2022. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi korelasional yang mengkaji hubungan antara variabel. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 orang, teknik sampel yang digunakan accidental sampling. Skala ukur yang digunakan adalah skala likert dan cara ukur skala rasio. Tehnik pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating dengan tehnik analisa data kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dan harga diri. Mayoritas responden yang berada pada kategori dukungan keluarga yang kurang sebanyak 6 orang (40 %), dan minoritas kategori dukungan keluarga yang baik sebanyak 4 orang (26,67 %). Mayoritas responden yang memiliki harga diri terganggu 9 orang (60 %), dan minoritas responden memiliki harga diri tidak terganggu 6 orang (40 %). Dukungan keluarga berhubungan secara positif dengan hubungan yang sedang terhadap harga diri pasien TB Paru r hitung 0,5 dengan nilai r tabel 0,027 dengan α = 0,05 maka r hitung 0,5 > r tabel 0,027 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa dapat diterima, artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pasien TB Paru yang dirawat Di Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Pematang Siantar. Diharapkan kepada perawat agar melibatkan keluarga pasien aktif dalam memberikan saran dan semangat seperti memberikan reward kepada pasien TB Paru untuk mempercepat penyembuhannya, karena yang paling berperan dalam proses kesembuhannya dan harga diri pasien tidak terganggu adalah keluarga.

 

References

Akhmadi. (2009). Dukungan Keluarga. Diambil tanggal 02 Maret 2015 dari http://www:rajawana.com

Avicenna. (2009). Tuberculosis Paru. Diambil Tanggal 02 Maret 2015 dari http://www:rajawana.com

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Arthur, B. (2004). Hipertensi : Faktor Resiko dan Penatalaksanaan. Diambil Tanggal 27 Februari 2015 dari http//www.Psycology. (3rd ed). New York : McGraw Hill, inc

Carpenito, L. J. (2001). Diagnosa keperawatan, Jakarta: EGC.

Christesen, (2000). Patien by Threatment Context Interaction in Chronic Disease : A Conseptual frame work for study of patient adherence. Diambil Tanggal : 04 Februari 2015 dari http//www. Psycomaticmedicine.Org/edi/full/62/3/435

Dempsey & Dempsey, A, (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar Dan Latihan, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Depkes RI. (2002). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta

Famy. (2009). Laporan inciden Penyakit TB Paru. Diambil Tanggal 10 Maret 2015 dari http://one.indoskripsi.com/node/8135

Friedman, M. (1998). Keperwatan Keluarga: Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta:EGC

Hidayat, A. A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kuntjoro, Z. (2006). Dukungan Keluarga Pada Lansia. Diambil Tanggal : 27 Februari 2015 dari http://www.psikologi.com/usia/160802.htm

Maidin. (2006). Harapan dan Tantangan Aplikasi Reaksi Rantai. Diambil Tanggal 08 Maret 2015 dari http://www.Hasanuddin University.com

Mansjoer, A. (2000). Kapita selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Media Aesalapius.

Notoadmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Polit, D. F & Hungler, B. P. (1999). Nursing Research Principles And Methods 5th ed. Philadelphia: Lippincott

Sarafino, e. P. (1994). Psyocology Health: Biopsychososial interactions. New York. John Wiley & Sons, inc.

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stuart, D. W & Sunden, J. J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3. Jakarta: EGC.

Stuart, G.W. (2007). Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta: EGC.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural, Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Administrasi. Edisi 14. Bandung: Alfabeta

Sulianti. (2007). Tuberkulosis. Diambil Tanggal 18 Maret 2015 dari http://www:infeksi.com

Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Sylvia, P. A. (2005). Patofisiologi. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Taufan. (2008). Pengobatan Tuberkulosis Paru Masih Menjadi Masalah. Diambil Tanggal 10 Maret 2015 dari http://www:gizi.net

Taylor, S. (1995). Health Psycology. (3rd ed). New York : McGraw Hill

Downloads

Published

2022-12-30

How to Cite

Norong perangin-angin, Julwansa Saragih, & Lismawati Lismawati. (2022). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEMATANG SIANTAR. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Gizi, 1(1), 09–29. https://doi.org/10.55606/jikg.v1i1.781