ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI WREDHA RINEKSA DAERAH BINAAN PUSKESMAS TUGU KOTA DEPOK
DOI:
https://doi.org/10.55606/jurrikes.v2i1.839Keywords:
lanjut usia, masalah gizi, status giziAbstract
Perubahan demografi akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan lanjut usia (lansia) baik secara individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk lansia harus diupayakan agar kelompok lansia tetap mempunyai kondisi fisik dan mental yang prima untuk menjadi sumberdaya manusia yang optimal. Masalah gizi yang umum terjadi pada lansia selain kekurangan gizi juga kelebihan gizi yang memacu timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, batu empedu, gout (reumatik), ginjal, sirosis hati dan kanker. Sehingga dengan peningkatan status gizi pada lansia diharapkan keadaan kesehatan dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan (Dep.Kes. RI, 2000).
Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana variabel terikat (dependen) yaitu Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan karakteristik lansia (umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan), perilaku (kebiasaan merokok, aktivitas fisik) dan asupan konsumsi makanan sebagai variabel bebas (independen). Penulis melakukan observasi atau pengukuran pada saat bersamaan dan wawancara food recall. Penelitian dilakukan di Wredha Rineksa daerah binaan Puskesmas Tugu Kota Depok dengan jumlah 110 orang lansia. Pemilihan lokasi dengan alasan Wredha Rineksa merupakan rumah singgah (sekarang disebut Pos Pembinaan Terpadu). Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah : Kuesioner tentang karakteristik lansia, perilaku (kebiasaan merokok, aktivitas fisik) dan asupan konsumsi makanan, Format Form Food Recall 24 jam, Alat ukur Tinggi Badan yaitu Microtoise dan Berat Badan dengan timbangan Seca Digital, KMS Lansia.
Hasil penelitian adalah : Sebagian besar (56,4%) lansia di Wredha Rineksa (WR) daerah binaan Puskesmas Tugu Kota Depok berstatus gizi normal, dengan rata-rata IMT 23,5 kg/m² dengan nilai terendah 16 kg/m² dan tertinggi 32,8 kg/m², sedangkan status gizi lebih dengan IMT > 25 kg/m² adalah 33,6% ; Karakteristik lansia umur > 60 tahun (59,1%), perempuan (73,6%), berstatus kawin (71,8%), berpendidikan menengah (50,9%), tidak bekerja (84,5%), dan tingkat pendapatan rendah sebanyak 62,7%. Sebagian besar lansia tidak mempunyai kebiasaan merokok (91,8%), dan aktivitas fisik dengan aktivitas sedang 37,3%. Asupan Konsumsi lansia di WR rata-rata kurang dari Angka Kecukupan Gizi, hanya asupan protein yang lebih dari AKG. Asupan rata-rata konsumsi energi pada laki-laki 87,73% dan perempuan 95,5% dari AKG ; rata-rata konsumsi karbohidrat pada laki-laki 89% dan perempuan 91% dari AKG ; rata-rata konsumsi protein pada laki-laki 138% dan perempuan 131% dari AKG ; rata-rata konsumsi lemak pada laki-laki 83,6% dan perempuan 77,8% dari AKG. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan asupan energi dengan status gizi.
References
Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan, Profil Penduduk Lanjut usia di Indonesia ( Analisis Data Susenas 1995 ). Jakarta, 2000
Badan koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ), Peningkatan Kesejahteraan Penduduk Lanjut Usia. Jakarta, 1996
Biro Pusat Statistik, Jakarta Dalam Angka 2000, Jakarta, 2001
Biro Pusat Statistik, Indikator Olahraga Indonesia, Kerjasama BPS dan Dirjen Olahraga Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2002
Bray, GA, Pathophysiology of obesity.Am.J.Clin. Nutr.55 : 488S-494S, 2000
Metabolic disorders. Treatment of Obesity in the Eldery, in Antropometric assessment of Nutritioanal status, 399-418. Willey Liss. Inc., 1992
Darmojo, Epidemiologi Penyakit Kardiovaskuler dan Masalah Gizi pada Golongan Usia Lanjut di Indonesia dalam Widyakarya pangan dan Gizi Indonesia, LIPI. Jakarta, 1993
Darmojo, Nutrition in Elderly Population, Indonesia Situation. Proceeding the second International Conference on Nutrition and Aging. Showa Women University Tokyo, Japan, life sciences Institute, 1995
Dep.Kes.RI., Pedoman Pembinaan Kesehatan Usila, Dep. Kes. RI. Jakarta , 2005
Dep.Kes. RI., Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lansia. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2005
Dep.Kes.RI., Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut untuk Tenaga Kesehatan. Direktorat Gizi Masyarakat Dirjen Binkesmas Dep.Kes RI. Jakarta, 2002
Dep.Kes.RI., Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan, Buku I Kebijakan Program Dep.Kes.RI, 2000
Dep.Kes.RI., Pedoman Pencegahan Gizi Kurang di Rumah Sakit, Dep.Kes.RI, Jakarta, 1999
Dep.Kes.RI., Pedoman Model Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Masyarakat, Dep. Kes. RI. Jakarta , 1998
Dep.Kes. RI., Survey Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengumpulan Status Gizi Orang Dewasa di 12 Kota Besar di Indonesia. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1996
Dep.Kes. RI., Pola Operasional Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1994
Dep.Kes. RI., Petunuk Menyusun Menu Bagi Usia Lanjut. Dep.Kes. RI, Jakarta,1991
Deurenberg, et al., Body Mass Index as Measure of Body Fitness, Age and Spesific Prediction Formulas. Br.J.Nutr. 65 : 105-114, 1991
Djoko dan Sudarmani, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rasio Lingkar Pinggang Lingkar Pinggul Orang Dewasa (Kasus Padang). Tesis. Program PascaSarjana Program Studi Kesehataan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
Emma S.W., Tetap Bugar Di Usia Lanjut, Trubus Agriwidya, Jakarta, 2000
Garrow, J.,Obesity, in Human Nutrition and Dietetic, Churchill Livingston, 465-479, London, 1993
Gibson, RS, Principle Nutritional Assesment, Oxford University Press, New York, 1990
Guthrie, Helen dan Mary Frances, Human Nutrition Mosby St. Louis, 1995
Hadi S.T. Undang-Undang Republik Indonesia no.13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraaan Lanjut Usia, 1999
Harun, Oktarudin, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Usia Lanjut di Daerah Binaan Puskesmas Jakarta Selatan Tahun 1997. Tesis. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, 1998
Kamso, S, Nutritional Aspects Of Hypertension In The Indonesia Elderly: A Community Study In 6 Big Cities. Disertasi. Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
Rumawas, Yohana Prof . Dr., Peran Makro dan Mikro Nutrien. Dalam : Simposium Geriatri. Geriatri dan masalahnya. Panitia Pendidikan Berkesinambungan IPD FKUI/RSCM, 30-9-1995. Jakarta, 1995
Rusna, Rustika dan Woro Riyadina, Profil Penduduk Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Data Susenas 1995). Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXVII, Nomor 10,hal. 537-544 1999
Sayogo, Savitri, Epidemiologi Gizi dari Manula. Majalah Kedokteran Indonesia Vol : 42, no. 9, September, 538-542, 1992
Schlenker, E et al., Body Composition Energy and Physical Activity. Nutrition in Aging. Mosby, 1993
Sita, Dewi, Faktor Penentu Bekerja diantara Para Penduduk Usia Lanjut (analisis data Sakerti 1993). Tesis Magister Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Program Pasca Sarjana UI, Jakarta 1997
WHO, Technical Series. Physical Status. The Use and Interpretation of Antropometry, 1995
Williamson, D.F,et.al., Recreational Physical Activity and Ten Year Weight Change in US National cohort, in Report of WHO, Geneva, 1995
Willett, Walter & Meir Stamper, Implication of Total Energy Intake for Epidemiologic Analyses in Nutritional Epidemilogy, Second Edition, Monographs in Epidemiology and Biostatistics, Oxfort University Press, New York, 1998
Widjajakusumah, Djauhari, Perubahan Fisiologis pada Usia Lanjut dan Berbagai Masalahnya . Majalah Kedokteran Indonesia Vol : 42, no. 9 September 1992 : 550- 559, 1992